Aku seorang pujangga besar.... ?
Bukan, aku hanya seorang yang mencoba sabar.
Yang tak lebih baik dari rerumputan yang menunggu hujan.
Aku seorang puitis....?
Bukan juga, aku hanya siput dengan hati teriris.
Yang tak lebih baik dari sebuah kaca yang tak mau lapuk dimakan waktu.
Mungkin aku hanya sepotong roti yang tak dimakan habis.
Dibuang dengan sisa gigitan dari mulut beralkohol.
Tergeletak di jalanan menanti akhir dari tubuh ini.
Entah dilindas roda, entah terinjak kaki, entah hancur karena hujan.
Mungkin bukan aku yang bisa bertahan dari hidup yang seperti ini.
Mungkin juga bukan aku dari akhir semua ini.
Aku hanya berusaha bertahan, berusaha tegar.
Aku hanya senyum walau didalam menangis.
Aku hanya tertawa walau hanya hampa.
Dan aku berusaha mengakui walau mungkin bukan aku.