Menyapa alam dengan segelintir semangatku
Menatap langit kian mendung
Bumi tlah menangis
Tetesannya pecahkan sunyi
Aku duduk diserambi rumah
Terlihat seorang wanita
Berjalan tanpa alaskan kaki
Ia terus berjalan
Menggenggam erat tangan sang anak
Mereka berlari
Mencari tempat untuk berteduh
Tak lama kemudian anak itu menangis
Berhari-hari tak ada sesuap nasi saja
Untuk mengganjal isi perut
Airmata wanita itu berlinang
Lalu ia berkata
Sabarr ya nakk..
Ibu akan mencarikanmu makan
Tuhan. . . .
Sekarang aku tersadar betapa indahnya karuniaMu
Betapa nikmatnya RiqkiMu
Kalau aku slalu bersyukur
Aku berjanji
Sebelum aku mengeluh
Aku akan ingat akan hal itu
Masih banyak orang-orang yang jauh kurang beruntung
Berjalan tanpa alaskan kaki
Ia terus berjalan
Menggenggam erat tangan sang anak
Mereka berlari
Mencari tempat untuk berteduh
Tak lama kemudian anak itu menangis
Berhari-hari tak ada sesuap nasi saja
Untuk mengganjal isi perut
Airmata wanita itu berlinang
Lalu ia berkata
Sabarr ya nakk..
Ibu akan mencarikanmu makan
Tuhan. . . .
Sekarang aku tersadar betapa indahnya karuniaMu
Betapa nikmatnya RiqkiMu
Kalau aku slalu bersyukur
Aku berjanji
Sebelum aku mengeluh
Aku akan ingat akan hal itu
Masih banyak orang-orang yang jauh kurang beruntung
0 comments:
Post a Comment