Menurut ilmuwan, otak 6 milyar orang sama, tidak ada bedanya. Tidak ada bedanya. Tak ada halangan? Tentu ada halangan, tapi semua itu hanya di permukaan. Kasih yaitu kepedulian terhadap keberadaan orang lain. Terutama yang kita anggap musuh. Karena jika kita menyayangi dan mempedulikan musuh itulah sumber utama kedamaian hati. Ini penting, untuk memiliki pemahaman terhadap beberapa konsep agama, beberapa kebenaran. Hancurkan itu. Pemaksaan akibatkan ketakutan. Ketakutan menimbulkan kemarahan. Kemarahan timbulkan kebencian. Lalu kekerasan. Ada 6 milyar manusia tetapi kita sama.
Perbedaan agama, kebangsaan, ras, atau latar belakang social, ada yang berpendidikan ada yang tidak, ada yang miskin ada yang kaya. Tapi kenyataan ke 6 milyar manusia ini yang seharusnya sama dan saling mencintai, tapi kita melihat lawannya, kita melihat konflik, khususnya akibat agama, kita melihat orang makin terpolarisasi akibat masalah agama. Ya kita berbeda agama, bangsa, sistem politik atau sistem ekonomi. Semua itu dalam level agama. Jika kita bermasalah di level ini, ingatlah kita manusia yang sama. Maka masalah ini bisa diselesaikan secara manusiawi dan damai.
Perbedaan agama, kebangsaan, ras, atau latar belakang social, ada yang berpendidikan ada yang tidak, ada yang miskin ada yang kaya. Tapi kenyataan ke 6 milyar manusia ini yang seharusnya sama dan saling mencintai, tapi kita melihat lawannya, kita melihat konflik, khususnya akibat agama, kita melihat orang makin terpolarisasi akibat masalah agama. Ya kita berbeda agama, bangsa, sistem politik atau sistem ekonomi. Semua itu dalam level agama. Jika kita bermasalah di level ini, ingatlah kita manusia yang sama. Maka masalah ini bisa diselesaikan secara manusiawi dan damai.
Sayangnya dalam sejarah manusia, saya rasa selama seribu tahun ini, jumlah konflik yang terjadi akibat perbedaan keyakinan. Saya rasa penyebab utama konflik ini adalah bukan agama itu sendiri, tapi kekuasaan, uang atau perbedaan pribadi. Lalu ada yang tanpa agama. Begitu ini terjadi, keyakinan agama hanya terkait emosi. Begitu bisa menyentuh emosi manusia, maka Anda bisa memanipulasi lebih cepat dan efektif. Beberapa konflik bukan karena agama, tapi kepentingan lain, ekonomi, kekuatan, hanya itu. Tapi dalam beberapa kasus, akibat perbedaan agama, kini konsep 1 agama 1 kebenaran. Setiap agama meyakini agamanya adalah satu-satunya agama yang benar. Lalu agama lain dianggap negative.
Saya rasa kekuasaan sejati adalah kepercayaan diri. Kepercayaan adalah kuncinya. Kekuatan selain itu sebenarnya palsu. Ada kutipan berbunyi, “Kekuatan berasal dari laras senjata”. Kekuatan seperti itu palsu. Kekuatan timbul dari kepercayaan (Dalai Lama)Di masa lalu, sikap seperti itu tidak masalah di semua negara. Konsep 1 agama 1 kebenaran dan Anda mengikuti agama Anda sendiri. Kini kita di abad 21. Bukan di abad lalu. Pertama, akibat populasi, kedua akibat teknologi, dan ekonomi global. Kini kita semua terkait. Itu kenyataan sekarang. Karena itu kini menurut kenyataan itu, sangat penting bagi kita untuk memiliki konsep beberapa agama, beberapa kebenaran. Dengan landasan itu kita bisa membangun harmoni sejati, diantara manusia berbeda. Tapi bagi perorangan memiliki 1 agama 1 kebenaran itu penting, karena itu menjaga keyakinan Anda sendiri terhadap agama Anda. Tapi dalam hal komunitas, atau dalam hal kemanusiaan, ada banyak situasi berbeda. Jadi beberapa kebenaran, beberapa agama. Suka atau tidak, itulah kenyataannya. Kita manusia realistik, maka harus menerima kenyataan.
Untuk meraih kepuasan sejati, hidup Anda harus bermakna. Keberadaan Anda berguna dan bermanfaat. Lalu Anda merasa hidup Anda penting dan berguna. Disini bermakna berarti memberi manfaat bagi orang lain. Mulai dari presiden, raja, ratu, semua memiliki keinginan yang sama. Dan hak yang sama. Semua memiliki hak itu. Kehidupan bahagia, hidup memuaskan. Jadi jika Anda mendedikasikan hidup demi memberi manfaat bagi orang lain, maka kehidupan sehari-hari meski kadang ada kesulitan, kesulitan itu menciptakan situasi dimana hidup Anda menjadi bermanfaat. ( Dikutip dari interview Dalai Lama Pemuka agama Budha from Amdhuk, bagian timur laut Tibet.)
0 comments:
Post a Comment