Friday, November 22, 2013

Gerilya

Posted by with No comments
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
 
terkecap pahitnya tembakau bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Dengan tujuh lubang pelor diketuk gerbang langit dan menyala mentari muda melepas kesumatnya
Gadis berjalan di subuh merah dengan sayur-mayur di punggung melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis dan duka daun wortel
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Orang-orang kampung mengenalnya anak janda berambut ombak ditimba air bergantang-gantang disiram atas tubuhnya
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Lewat gardu Belanda dengan berani berlindung warna malam sendiri masuk kota ingin ikut ngubur ibunya
Siasat Th IX, No. 42 1955

Ws Rendra

0 comments:

Post a Comment