Showing posts with label Puisi Sedih. Show all posts
Showing posts with label Puisi Sedih. Show all posts

Friday, November 22, 2013

Gerilya

Posted by with No comments
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
 
terkecap pahitnya tembakau bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Dengan tujuh lubang pelor diketuk gerbang langit dan menyala mentari muda melepas kesumatnya
Gadis berjalan di subuh merah dengan sayur-mayur di punggung melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis dan duka daun wortel
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Orang-orang kampung mengenalnya anak janda berambut ombak ditimba air bergantang-gantang disiram atas tubuhnya
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Lewat gardu Belanda dengan berani berlindung warna malam sendiri masuk kota ingin ikut ngubur ibunya
Siasat Th IX, No. 42 1955

Ws Rendra

Perempuan yang Tergusur

Posted by with No comments
 Hujan lebat turun di hulu subuh disertai angin gemuruh yang menerbangkan mimpi yang lalu tersangkut di ranting pohon
 
Aku terjaga dan termangu menatap rak buku-buku mendengar hujan menghajar dinding rumah kayuku. Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi dan lalu terbayanglah wajahmu, wahai perempupan yang tergusur!
Tanpa pilihan ibumu mati ketika kamu bayi dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu. Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa. Umur enam belas kamu dibawa ke kota oleh sopir taxi yang mengawinimu. Karena suka berjudi ia menambah penghasilan sebagai germo.
Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya. Bila kamu ragu dan murung, lalu kurang setoran kamu berikan, ia memukul kamu babak belur. Tapi kemudian ia mati ditembak tentara ketika ikut demontrasi politik sebagai demonstran bayaran.
Sebagai janda yang pelacur kamu tinggal di gubuk tepi kali dibatas kota Gubernur dan para anggota DPRD menggolongkanmu sebagai tikus got yang mengganggu peradaban. Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada. Jadi kamu digusur.
Didalam hujuan lebat pagi ini apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan sambhil memeluk kantong plastik yang berisi sisa hartamu? Ataukah berteduh di bawah jembatan?
Impian dan usaha bagai tata rias yang luntur oleh hujan
 
mengotori wajahmu. kamu tidak merdeka. Kamu adalah korban tenung keadaan. Keadilan terletak diseberang highway yang bebahaya yang tak mungkin kamu seberangi.
Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu. Tetapi aku memihak kepadamu. Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin di jidatmu?
O,cendawan peradaban! O, teka-teki keadilan!
Waktu berjalan satu arah saja. Tetapi ia bukan garis lurus. Ia penuh kelokan yang mengejutkan, gunung dan jurang yang mengecilkan hati, Setiap kali kamu lewati kelokan yang berbahaya puncak penderitaan yang menyakitkan hati, atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah, selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah, ialah kedudukan kaum terhina.
Tapi aku kagum pada daya tahanmu, pada caramu menikmati setiap kesempatan, pada kemampuanmu berdamai dengan dunia, pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri, dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.
Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana semak yang berduri bisa juga berbunga. Menyaksikan kamu tertawa karena melihat ada kelucuan di dalam ironi, diam-diam aku memuja kamu di hati ini.
Cipayung Jaya 3 Desember 2003 Rendra  

Monday, November 11, 2013

MAKNA SEBUAH TITIPAN

Posted by with No comments
Sering kali aku berkata,
ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Nya,
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,
tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
  
kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan
Nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku, Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah... "
ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"   

~Ws Rendra~

Friday, November 8, 2013

Adalah hati manusia

Posted by with No comments

Adalah hati manusia yang tak mampu mengerti hati orang lain.
Yaitu hati yang membatu dan tak mau memahami dan peduli.
Memahami setiap apa yang kita harapkan, memahami sedikit apa yang kita mau.
Peduli dari apa yang kita keluhkan, dan peduli tentang apa yang kita rasakan.
Aku butuh perhatian, butuh ketentraman hati.
Tolong beri aku senyuman, berikan sebuah kepastian tentang kesedihan ini.
Apabila tak ada lagi yang bisa aku genggam tolong bantu aku menahan derita ini.
Tolong berikan aku bentuk sebuah keseriusan.
Bacalah hari ini ketika aku berjalan sendiri.
Ejalah malam ini ketika aku berdoa dalam sujud.

Monday, February 4, 2013

Saat Cinta Mengering

Posted by with No comments

Saat yang tak pernah hilang dalam angan.
Dimana aku tak pernah berhenti untuk berfikir.
Bagaimana menjalani hidup ini tanpa cinta.
Ketika diantara gelisah aku hanya bisa terdiam,.
Hanya bisa merasakan dingin dan sepi.

Tak seperti makhluk lain yang tersenyum simpul ketika bahagia.
tak seperti pasangan yang memadu kasih diantara hening.
Dan aku hanya bisa berdiri sendiri dalam kesepian.
Menanti hujan turun diantara mendung hitam.
Ditepian sungai kering tak beraliran.

Kapan kemarau ini berakhir,
dahaga ini kian merongrong lubuk dan nadi
sehingga membuatku seperti bongkahan yang rapuh.
Menunggu hujan turun di musim kemarau.

Tersimpuhku perih meratapi masa lalu
Hanya diri sendiri, yg tak mungkin ditemani sosok yang aku idamkan selama ini.
Menunggu adalah hal yang hanya bisa ku lakukan saat ini.
Engkau telah pergi jauh entah kemana.
Meninggalkan aku yang hanya bisa mencintaimu.
Tak tahukah engkau?

Monday, January 14, 2013

Cinta Kita Bagai Ikan Dalam Aquarium

Posted by with No comments

Tak selebar samudera hindia
Lebih kecil daripada sungai dan parit
Seakan gerak kita tak lebih bebas dari bak mandi
Apa ini belenggu diantara cinta kita
Bagaikan ikan yang berada di dalam akuarium kaca berbentuk bulat

Keruh air tak pernah terganti
Sudah sejak lama keadaan ini kita lalui
Apa yang membuat kita harus berada di tempat seperti ini
Aku ingin kita bebas, bukan ditempat yang keruh ini
Aku tau kita tak bisa berbuat apa-apa
Setidaknya ada sedikit usaha untuk keluar atau memecahkan dinding akuarium ini
Biarkan airnya mengalir di lantai
Walau kita menggelepar tak berdaya
Namun ada harapan untuk bebeas ke tempat yang lebih luas

Aku tak ingin kita tersiksa seperti ini
Melihatmu bersedih aku tak sanggup
Mendengarmu menangis aku tak bisa
Bayangan masa depan yang selalu kita impikan tak akan pernah terwujud
Jika kita masih berdiam di tempat ini
Tarik panjang nafasmu, tahan sebisamu
Ikuti Aku memecah dinding ini

Tuesday, December 25, 2012

Ibu Usiaku Kini 17 Tahun

Posted by with No comments

Sembilan bulan sudah kau mengandung ku, kau pertaruhkan
nyawa mu demi aku, rasa sakit kau tahan demi aku anak mu,
darah yang keluar seakan menjadi saksi betapa besar
pengorbananmu,
Kau timang diriku ketika ku kecil, kau nanyikan sebuah lagu
ketika ku ingin tidur, kau tak pernah marah ketika ku
menangis tengah malam, kau selalu menyusui ku setiap ku
menangis,
17 tahun sudah kau merawatku, belasan tahun kau selalu
memberikan kasih sayang mu, belasan tahun sudah kau
mengajarkan ku, Maafkan anakmu jika selalu membantah
semua perintah mu,
Ibu kau selau memberiku nasehat, kau selalu ajarakan aku
arti kehidupan, kau selalu memberikanku semangat,
Ibu. kau adalah pelitah hidupku ini, kau adalah tiang hidup
ku ini, kau adalah pahlawan untuku,
Jasa mu tak takan pernah ku lupa, pengorbanan mu akan
selalu ku ingat, terimakasih ibu telah memberiku kasih
sayang, kau wanita yang akan selalu ku sayang selamanya

Bagai bunga mawar berduri

Posted by with No comments


Saat kau hadir
Kau slalu memberi kekuatan
untuk ku
yang membuatku tegar,
setegar batu karang

Tapi setelah kau pergi
Kau tancapkan luka yang
teramat dalam di hatiku

Bagai bunga mawar yang
terlihat elok
Namun durinya sangat
menyakitkan,
bagi semua orang yang
tertusuk

Seperti cintamu yang indah
Saat kau ucapkan kata-kata
itu
Tapi begitu kau menarik
ucapanmu,
Sangat menyakitkan hati ini

Karna tanpamu aku lemah
Seolah-olah hati ini mati
karna kaulah separuh nyawa
dan jiwaku

dan karna kaulah
kekuatanku
yang kan slalu mengisi Kekosongan Hatiku.

Kecewaku

Posted by with No comments

Rasanya baru saja aku merasakan bunga bunga yg ku semaikan ditaman hati bermekaran mewangi harum
memenuhi rongga kepalaku. Ketika semua kenangan tentang kita yg tersemat indah itu berlari lari di pelupuk mataku.

Tapi sedetik kemudian kau merubah musim semiku yg begitu indah nan cantik hancur berguguran kering rontang memecah tanah yg terpijak kakiku.

Dengan mentah kau ucap lupa pada bait kecil kenangan ini.
Kemudian pertanyaan kecil terlahir dlm benak ku.

"Bagaimana dg nasib kenangan kita yg lain?" akankah sama? Terlunta, berserakan dg tidak layak?

Sudahlah, jika memang demikian adanya. Akupun mulai malas menata kenangan ini seorang diri. Biar saja mereka yg melihat yg mengingat.

Jadi kaupun tidak perlu bersusah payah mengingatkan aku jika kelak aku melupakanmu.

Mungkin memang bukan aku bagian yg ingin kau ingat dlm hidupmu. Tpi bersamaku aku akan ingat pernah ada kau yg hidup dalam usahaku atas nama cinta.

if consciousness came early

Posted by with No comments

** IF **

if consciousness came early ..

maybe you do not trace my feelings on this deep,,,

such a way to penetrate this sense

and sculpt my heart,,,

every time dreaming about you,,

I just know that you are so beautiful,,,

all my hopes were inhaled,,,

and I remember thinking that sweep the curtains closed,,,

but, I do not want to lose the time,,

and denies the fact,,

then swap everything to the imagination without edges,,

I can not keep silent worship the lonely,

expect the dream to be faithful

bridge over no-man's longing,,,,,

Semua Tentang Dirimu

Posted by with No comments

Kamu pernah menghidupkan harapan itu dilangkah awalku.
Dengan berapi apinya kamu bawaku kemanapun sesukamu. Memperkenalkanku pada malam malam indah ditengah kota yg dulu aku kira menakutkan.

Tidak pernah terasa begitu sulit berjalan sejauh apapun karna aku tau ada langkahmu mengitari kesepianku.

Sampai semua orang memutuskan membangun mimpi, dan menyisakan hembusan angin sejuk untuk kita renungi.

Semua tentang dan didirimu menyita waktu luangku untuk terus tersenyum. Sangat indah.

Tapi lambat laun, terang menyapa dan terik raja dunia menyengat tulang rusukku, membanjiri pikiranku.

Tidak ingin sedetikpun mauku melihatmu tertunduk berpangkukan masalalumu itu.

Tolong, panggil saja namaku dg penuh kasih. Aku ingin sekali menghidupkan nurani tentang kita.

Kembali, menikmati lampu lampu ibukota di tengah malam hingga larut pagi tanpa menyisakan kegembiraan cuma sama kamu.
**

Syair Kehidupan Alam

Posted by with No comments

Terkadang harus ada rasa sadar. terkadang juga butuh kesabaran.
Tak hanya hidup sendiri di dunia ini.
Apalah arti nafasmu bila udara ini habis.
Apalah arti dahagamu jika tak ada lagi air yang mengalir di sela-sela bebatuan.
Bisakah kalian bayangkan jika mata tak melihat satu lembarpun daun yang hijau.

Seperti apakah yang kalian inginkan.
Hidup diantara kehidupan.
Kalian tak dituntut apa-apa atas kerusakan.
Tapi kalian akan menangis karenanya.

Mendungpun memahami
butiran air mataku
redupnya menyelami semua warna hati

ia mengerti..
musim akan selalu berganti
matahari tiada terang terus lagi
menyinari ditepian sudut bumi.

Lekaslah, rubah dunia ini sebelum terlambat.
hidup kita tak banyak pilihan.

Semalam Di Danau Bedani

Posted by with No comments
dawai gitarmu menggetarkan malam ini,
Diatas danau bedani yang luas ini kita bernyanyi sendu.
Tak terbaca oleh waktu.
Tak terhimpit oleh ruang sempit.
Lentera yang menerangi kita, bagai ribuan kunang bertebaran dan terbang disekitar.
Kelamnya malam tak menyurutkan bahagiaku atasmu.
Demi ruas-ruas rusuk yang ada dalam tubuhku, demi tetes-tetes darah yang mengalir melalui jantungku.
Aku bahagia malam ini denganmu.
Aku tak ingin kembali, dan aku tak ingin pagi menjelang mengusir tawa yang kita pahat diantara malam.
Kepingan nada yang terlantun bersama, menjadikan detik dan menit yang kita lalui lebih berarti.
Lebih dari sekedar arti hidup yang kurasa saat ini.
Mungkin ini hanya smentara, sbelum akhirnya pagi datang dan dirimu harus pergi jauh.
Pergi meninggalkanku untuk menggapai mimpi yang selama ini kau tunggu.
Aku tak ingin kau pergi, walau harus ikhlas melepasmu.
Gapailah mimpimu, lekas kembali, aku disini menunggumu.
Cintaku tak akan lekang oleh apapun, tak akan gentar oleh badai.
Hanya waktu yang aku tunggu untuk menjawab kesetiaanmu.
Semoga dirimu mengerti.

Aku Kangen Dengan Kamu Yang Disana

Posted by with No comments

Aku selalu ingin membuatmu bisa merasa nyaman ketika berada dekat denganku

Aku tak pernah banyak menuntutmu untuk bisa ini dan bisa itu. Tapi yang ku ingin hanyalah aku bisa bersamamu selamanya

Sadarkah kau betapa lemahnya aku yang berjalan jika tanpamu?

Dengan tidak menghubungimu bukan berarti aku tidak memikirkanmu.

Cintamu hadir membuka mata hatiku yang tadinya buta

Aku kangen dengan kamu yang disana

jika cinta dihiasi dgn kebohongan, akhirnya akan menjadikan hubungan tersebut dibangun di atas bangunan pasir

Siapapun yg kau pilih kini, yg terbaik dan cocok dihatimulah yg harus kau pilih

Cinta takkan pernah berjalan sendirian, karena ada kesetiaan dan ketulusan yg selalu menuntunnya.

Dipaksa Untuk Mengerti

Posted by with No comments

Aku pulang berpayungkan rindu. Berteduh dibawah bayangan tentang kita.
Langitpun seakan mengerti alur drama ini.

Perlahan angin bisikkan kesedihan dengan liar.
Menularkan ingatan ingatan ketika ada kamu disini.

Disekelilingku, dunia berjalan pelan dan terasa mati. Mundur mengulang apa yg dulu terjadi.
Dihadapanku kini ada aku dan kamu berpeluk lirih sebelum pergi mengusaikan kisah.

Betapa saat itu aku dipaksa untuk mengerti. Luka itu ada, cinta itu ada meski seorang diri.

Disini kini aku berdiri. Diatas pemakaman cinta kita.
Dengan tak lagi ada airmata. Karna mungkin memang tlah habis tak bersisa untuk dinikmati.

Kamu selesaikan bahagiamu dengannya. Dan aku berharap tak mati menunggu .. mu ***

Kugenggam Penuh Pesanmu

Posted by with No comments

Hatiku mulai berselimut kesunyian
desiran angin mengusik kerinduan
Mengukir wajah anggun sang pujaan
mengeja bayangmu ditepian angan

Kasih...
Derap ayunan langkah kakimu
masih jelas terdengar ditelingaku
lambaian lentiknya jemarimu pun
masih terlihat di bola mataku

Kini...
Didalam keheningan raut malam,
diantara taburan kerlip bintang,
dan cahaya ranum sang rembulan,
kumulai menghitung butir sepi.

Satu kupinta...
Baik baiklah duhai engkau disana
usah hiraukan rinduku tentangmu
gapailah apa yang menuntunmu
karnaku disini menggenggam pesanmu

Dengarlah olehmu
gemercik air hujan diserambi
dan desir angin yang tertahan-tahan
mereka adalah saksi kesunyian ini
kau biarkan aku dalam kesendirian
hingga tiada keceriaan hari-hariku
kau begitu kejam begitu kata hatiku
kini lebih baik kau tak kembali
hingga kau temui pengganti
untuk hati kejammu

Sunday, December 23, 2012

Letih

Posted by with No comments

Keputusan ini akan berat bagimu
Ku tahu ini kan membuatmu menangis
Tapi mestikah ada cinta yang lain
Jika belahan jiwaku ini belum cukup kau miliki

T'lah ku serahkan seluruh waktuku untukmu
Dan aku yakin janjimu itu pasti akan terwujud
Dengan menjaga segala kepercayaan pada apa yang kau t'lah katakan
Jika tidak sekarang, maka esok itu kan terjadi.

Dan aku sering kali duduk dan termenung
Mengapa kau tidak bersamaku saat ini
Dan aku hanya bisa bertanya dalam hati
Tentang apa yang kau inginkan sesungguhnya.

Aku letih
Dan aku takkan bisa untuk selalu berada disisimu
Aku sangat lelah
Dan kita sudah dapat melihat apa yang kelak terjadi.

by Arie Satria Pratama

Saturday, December 8, 2012

Mungkin Kau Bukan Untukku

Posted by with No comments
mungkin kau di takdirkan bukan untuk diriku
tapi aku di ciptakan untuk mencintaimu walau kau tak menjadi pendamping hidupku

jika suatu saat nanti kau benar'' tak dapat ku miliki dan ketika waktunya aku temukan belahan jiwaku,
ku berharap slalu semoga aku mecintainya setulus hatiku seperti tulus cintaku padamu
dan semoga cintaku padamu ini mati,agar aku dapat mencinta hanya pada hatinya

biarlah takdir Tuhan yg menentukan
biarlah waktu yg kan menjawab semua pertanyaan
walau itu mungkin akan terasa menyakitkan
tapi semoga aku bisa temukan kasih sayang yg mengobati sakitku,sebelum aku hilang tersiksa kenyataan yg menyedihkan

Menangis Diantara Hujan

Posted by with No comments
Ketika tak ada lagi terang di dunia ini.
Ketika tak ada lagi kedamaian lagi atas hati ini.
Tidakkah logika ini tak dapat berbuat apa-apa.
Kemana lagi aku harus berlari.
Kemana lagi aku harus mengeluh.
Jika diantara rintikan hujan tangis ini mengalir.
Aku hanya bisa seperti itu, agar tak ada siapapun yang tahu jika aku sungguh bersedih.
Air mata ini tak cukup menggambarkan.
Tak cukup juga membalikkan keadaan.
Akan tetap seperti ini, seperti esok dan seterusnya.
Tak ada yang dapat ku lakukan untuk keluar dari belenggu ini.
Semua tlah habis dan hilang bersama dia.
Hanya diam dan membisu.

Friday, December 7, 2012

Kala Hening

Posted by with No comments


Dalam hening 'ku jamah Engkau
Memberiku segenggam daya
Aku.Mengetahuimu lebih dalam
Setelah lama mataku tertutup dan kelam
Engkau.Sedemikian penuh api cinta
Walau diriku hanya onggokan bara kebohongan

Dalam hening 'ku menatapmu lembut
Namun tajam dan menusuk
Menerobos bayang-bayang fatamorgana
Aku mengenalmu
Engkau yang selama ini bersamaku
Dalam gelap 'ku telah dibutakan sang waktu
Engkau yang ada bersamaku selalu

Dalam hening 'ku mengenalmu
'Ku teteskan luapan air di mata
Melumat segala prahara
Aku mencintaimu
Walau segala hal menghantamku tanpa ampun
Aku.Mengenalmu
Aku mengenalmu sebagai kekasihku
Tiada kebohongan dalam gerakmu
Melainkan kenyataan dalam kasihmu