Showing posts with label Puisi Mesra. Show all posts
Showing posts with label Puisi Mesra. Show all posts

Tuesday, September 6, 2016

Dalam Diam

Posted by with No comments
Aku tak perlu merayu
Aku tak perlu mengaku
Aku tak perlu berkata
Rasa di hati begitu dalam

Kau tak perlu tahu
Kau tak perlu tanya
Kau tak perlu bicara
Rasakan dalam jiwamu
Pesanku pada relung hatimu

Jangan ungkapkan
Jangan ucapkan
Jangan gambarkan
Balas dengan rasamu

Sampaikan itu pada hatiku
Sampaukan itu pada jiwaku
Sampaikan pada Tuhan
Kita akan bersama
Kita akan menjadi sepasang
Kita akan bahagia

Friday, November 22, 2013

Gerilya

Posted by with No comments
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling di jalan
Angin tergantung
 
terkecap pahitnya tembakau bendungan keluh dan bencana
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Dengan tujuh lubang pelor diketuk gerbang langit dan menyala mentari muda melepas kesumatnya
Gadis berjalan di subuh merah dengan sayur-mayur di punggung melihatnya pertama
Ia beri jeritan manis dan duka daun wortel
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Orang-orang kampung mengenalnya anak janda berambut ombak ditimba air bergantang-gantang disiram atas tubuhnya
Tubuh biru tatapan mata biru lelaki berguling dijalan
Lewat gardu Belanda dengan berani berlindung warna malam sendiri masuk kota ingin ikut ngubur ibunya
Siasat Th IX, No. 42 1955

Ws Rendra

Aku Tulis Pamplet Ini

Posted by with No comments
Aku tulis pamplet ini karena lembaga pendapat umum ditutupi jaring labah-labah Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk, dan ungkapan diri ditekan menjadi peng – iya – an Apa yang terpegang hari ini bisa luput besok pagi Ketidakpastian merajalela. Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon binatang
Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan. Tidak mengandung perdebatan Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan
Aku tulis pamplet ini karena pamplet bukan tabu bagi penyair Aku inginkan merpati pos. Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.
Aku tidak melihat alasan kenapa harus diam tertekan dan termangu. Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar. Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.
Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ? Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan. Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.
Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api. Rembulan memberi mimpi pada dendam. Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah
yang teronggok bagai sampah
 
Kegamangan. Kecurigaan. Ketakutan. Kelesuan.
Aku tulis pamplet ini karena kawan dan lawan adalah saudara Di dalam alam masih ada cahaya. Matahari yang tenggelam diganti rembulan. Lalu besok pagi pasti terbit kembali. Dan di dalam air lumpur kehidupan, aku melihat bagai terkaca : ternyata kita, toh, manusia !
Pejambon Jakarta 27 April 1978 Potret Pembangunan dalam Puisi  

Perempuan yang Tergusur

Posted by with No comments
 Hujan lebat turun di hulu subuh disertai angin gemuruh yang menerbangkan mimpi yang lalu tersangkut di ranting pohon
 
Aku terjaga dan termangu menatap rak buku-buku mendengar hujan menghajar dinding rumah kayuku. Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi dan lalu terbayanglah wajahmu, wahai perempupan yang tergusur!
Tanpa pilihan ibumu mati ketika kamu bayi dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu. Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa. Umur enam belas kamu dibawa ke kota oleh sopir taxi yang mengawinimu. Karena suka berjudi ia menambah penghasilan sebagai germo.
Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya. Bila kamu ragu dan murung, lalu kurang setoran kamu berikan, ia memukul kamu babak belur. Tapi kemudian ia mati ditembak tentara ketika ikut demontrasi politik sebagai demonstran bayaran.
Sebagai janda yang pelacur kamu tinggal di gubuk tepi kali dibatas kota Gubernur dan para anggota DPRD menggolongkanmu sebagai tikus got yang mengganggu peradaban. Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada. Jadi kamu digusur.
Didalam hujuan lebat pagi ini apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan sambhil memeluk kantong plastik yang berisi sisa hartamu? Ataukah berteduh di bawah jembatan?
Impian dan usaha bagai tata rias yang luntur oleh hujan
 
mengotori wajahmu. kamu tidak merdeka. Kamu adalah korban tenung keadaan. Keadilan terletak diseberang highway yang bebahaya yang tak mungkin kamu seberangi.
Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu. Tetapi aku memihak kepadamu. Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin di jidatmu?
O,cendawan peradaban! O, teka-teki keadilan!
Waktu berjalan satu arah saja. Tetapi ia bukan garis lurus. Ia penuh kelokan yang mengejutkan, gunung dan jurang yang mengecilkan hati, Setiap kali kamu lewati kelokan yang berbahaya puncak penderitaan yang menyakitkan hati, atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah, selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah, ialah kedudukan kaum terhina.
Tapi aku kagum pada daya tahanmu, pada caramu menikmati setiap kesempatan, pada kemampuanmu berdamai dengan dunia, pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri, dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.
Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana semak yang berduri bisa juga berbunga. Menyaksikan kamu tertawa karena melihat ada kelucuan di dalam ironi, diam-diam aku memuja kamu di hati ini.
Cipayung Jaya 3 Desember 2003 Rendra  

Monday, November 11, 2013

Rumpun Alang-alang

Posted by with No comments
Engkaulah perempuan terkasih,
yang sejenak kulupakan, sayang
Kerna dalam sepi yang jahat
tumbuh alang-alang di hatiku yang malang
Di hatiku alang-alang menancapkan akar-akarnya yang gatal
Serumpun alang-alang gelap, lembut dan nakal 
Gelap dan bergoyang ia dan ia pun berbunga dosa
Engkau tetap yang punya
tapi alang-alang tumbuh di dada
~Ws Rendra~

Tuesday, December 25, 2012

Ibu Usiaku Kini 17 Tahun

Posted by with No comments

Sembilan bulan sudah kau mengandung ku, kau pertaruhkan
nyawa mu demi aku, rasa sakit kau tahan demi aku anak mu,
darah yang keluar seakan menjadi saksi betapa besar
pengorbananmu,
Kau timang diriku ketika ku kecil, kau nanyikan sebuah lagu
ketika ku ingin tidur, kau tak pernah marah ketika ku
menangis tengah malam, kau selalu menyusui ku setiap ku
menangis,
17 tahun sudah kau merawatku, belasan tahun kau selalu
memberikan kasih sayang mu, belasan tahun sudah kau
mengajarkan ku, Maafkan anakmu jika selalu membantah
semua perintah mu,
Ibu kau selau memberiku nasehat, kau selalu ajarakan aku
arti kehidupan, kau selalu memberikanku semangat,
Ibu. kau adalah pelitah hidupku ini, kau adalah tiang hidup
ku ini, kau adalah pahlawan untuku,
Jasa mu tak takan pernah ku lupa, pengorbanan mu akan
selalu ku ingat, terimakasih ibu telah memberiku kasih
sayang, kau wanita yang akan selalu ku sayang selamanya

Kehidupan Tiap Orang

Posted by with No comments
Hari ini akan berlalu
Esok akan menjadi hari ini
Hari ini akan menjadi kemaren
Kemaren tidak akan mungkin kembali!

Begitulah kehidupan
Penuh dengan kejutan
Tak terbayangkan
Gembira penuh kehangatan

Tiap orang ingin bahagia!!!
Tiap orang ingin bercinta!!!
Tiap orang ingin berkelimpahan!!!
Semuanya itu sudah lazim adanya
Tapi satu yang pasti
TUHAN memberikan yang terbaik bagimu...

Yakinkan dirimu!
Kamu tidak sendiri...TUHAN bersamamu selama hidup
Hingga lanjut usiamu
Pegang teguh kepercayaanmu
Jangan menyimpang hatimu
Walau keadaan menyesatkanmu...
Kembalilah padaNya....
Jangan menyerah!!!!

Aku Kangen Dengan Kamu Yang Disana

Posted by with No comments

Aku selalu ingin membuatmu bisa merasa nyaman ketika berada dekat denganku

Aku tak pernah banyak menuntutmu untuk bisa ini dan bisa itu. Tapi yang ku ingin hanyalah aku bisa bersamamu selamanya

Sadarkah kau betapa lemahnya aku yang berjalan jika tanpamu?

Dengan tidak menghubungimu bukan berarti aku tidak memikirkanmu.

Cintamu hadir membuka mata hatiku yang tadinya buta

Aku kangen dengan kamu yang disana

jika cinta dihiasi dgn kebohongan, akhirnya akan menjadikan hubungan tersebut dibangun di atas bangunan pasir

Siapapun yg kau pilih kini, yg terbaik dan cocok dihatimulah yg harus kau pilih

Cinta takkan pernah berjalan sendirian, karena ada kesetiaan dan ketulusan yg selalu menuntunnya.

Pahala Seorang Istri yang Solehah

Posted by with No comments
Sahabat ....sungguh besar pahala yang diberikan oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala kepada seorang istri yang sholehah ...
yang taat pada suami...
yang selalu menyenangkan hati suami dan melaksanakan kewajiban sebagai istri dengan sebaik-baiknya. .
"Subhanallah..
Adalah suatu keindan tatkala mendapati seorang istri yang dengan tulus ikhlas bahkan dengan penuh cinta melayani suami...
Semoga note singkat ini memotivasi kita untuk berlomba-lomba meraih gelar istri sholehah..
Aamii n ya Rabbal'alamin..
"Ganjaran untuk para istri oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
1) sekali suami minum air yang disediakan oleh istrinya adalah lebih baik dari berpuasa setahun.
2 )makanan yg disediakan oleh Istri kepada suaminya adalah lebih baik dari istri itu mengerjakan haji dan umrah..
3 )mandi junub si istri di sebabkan jimak oleh suaminya lebih baik baginya dari pada mengorbankan 1000 ekor kambing sbg sedekah kpd fakir miskin..
4 )Apabila istri hamil dicatatkan sebagai seorang yg syahid..
5)Ababila khidmat kepada suami di catatkan sebagai zihad..
6 ) pemeliharaan yg baik terhadap anak" adalah menjadi benteng neraka..
7)pandangan yang baik dan harmonis kepada suami adalah tasbih.(zikir). .
8)Tidak akan putus ganjaran dari ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala kepada seorang istri yang siang dan malamnya mengembIrakan suami..
9)Apabila si istri meninggal dalam keadaan suami ridho padanya niscaya dia masuk surga (HR Tirmidzi)
10)seorang wanita apabila mengerjakan sholat fardu,berpuasa dibulan ramadhan,menjaga kehormatan dirinya,taat pada suaminya maka berhaklah ia masuk surga dari pintu manapun yg ia suka.
Renungkan...!!
Sebaik-baik wanita adalah yg melahirkan anak yang memelihara kehormatanya,yang mulia pada kacamata keluarganya,yang menghormati suaminya,yang menghiaskan diri hanya untuk suaminya...
memelihara diri dari pada pandangan orang lain,yang mendengarkan kata"suaminya.. ..
dia memberikan apa yg diperlukan suaminya....
tidakpula menolak ajakan suami...
tidak merendahkan atau menghina suaminya kepada orang lain.
(HR.Annas Bin Malik)
Salam santun salam ukhuwah fillah...
Sumber: "Mutiara Air Mata Muslimah"













Ilusi Cinta

Posted by with No comments

Bersama Angin pagi yang menyapa Jemari...
Di untaian kidung embun rindu yang bertaburan dalam pandang.
Aku titipkan benih pada Hatimu...
Diantara tumpukan-tumpukan kenangan masa lalu yang tak lekang oleh waktu.
Disanalah kita menebar benih Merah..
Yang mana bila tumbuh akan menjadi Bunga yang menemani kala duka...
Mengharumkan kala nafas tersesak.
Memberik kebahagiaan kala tangis menyerang.

Ku sandarkan segudang Nanar pada pelupuk Mata..
Menggantung beban bak bandul di pelupuk.
Tataplah aku sejenak !!
Sebab pagi ini mulai menampar Hati..
Di Langit Biru aku melukis Cinta Jingga..
Lalu ku hias dengan warna Emas diatas Langit Kamarmu..
Burung-burung yang dulu berkicauanpun tak lagi merdu...
Balutlah luka ku.. !
Karena hanya kamu yang aku rindu.....

Aku Tak Ingin Alamku Hancur

Posted by with No comments
Sepanjang rimbunan pinus yang membentang di sisi jalan.
Tak kulihat riuh yang selama ini menghantui metropolis.
Sayup merdu burung mengalun damai bagai orkestra.

Semilir angin yang menerpa tubuh ini,
Tak menghentikan laju roda yang ku kayuh.
Tak ada rasa lelah, tak ada rasa bertikai.
Semua mengalun bersama.

Gemericik air yang mengalir disela-sela bebatuan di bahu jalan menambah pagi ini begitu riang.
Tersirat rona mentari yang kian cerah, membuatku tak hentinya bersyukur atas nikmat ini.
Betapa keajaiban dunia, tatkala kita dapat menghirup udara segar, melihat, merasa, meraba, mendengar alam yang indah ini.

Aku berharap tempat seperti ini tidak hancur oleh keegoisan dan keserakahan kekuasaan.
Aku tak ingin tempat ini luluh lantah oleh perang.
Aku tak ingin tempat seperti ini sirna akibat nuklir.
Aku pun tak ingin alam ini menangis karena ulah manusia.

Jika semua tempat di bumi seperti ini, kedamaian akan selalu menang.

Dipaksa Untuk Mengerti

Posted by with No comments

Aku pulang berpayungkan rindu. Berteduh dibawah bayangan tentang kita.
Langitpun seakan mengerti alur drama ini.

Perlahan angin bisikkan kesedihan dengan liar.
Menularkan ingatan ingatan ketika ada kamu disini.

Disekelilingku, dunia berjalan pelan dan terasa mati. Mundur mengulang apa yg dulu terjadi.
Dihadapanku kini ada aku dan kamu berpeluk lirih sebelum pergi mengusaikan kisah.

Betapa saat itu aku dipaksa untuk mengerti. Luka itu ada, cinta itu ada meski seorang diri.

Disini kini aku berdiri. Diatas pemakaman cinta kita.
Dengan tak lagi ada airmata. Karna mungkin memang tlah habis tak bersisa untuk dinikmati.

Kamu selesaikan bahagiamu dengannya. Dan aku berharap tak mati menunggu .. mu ***

Kugenggam Penuh Pesanmu

Posted by with No comments

Hatiku mulai berselimut kesunyian
desiran angin mengusik kerinduan
Mengukir wajah anggun sang pujaan
mengeja bayangmu ditepian angan

Kasih...
Derap ayunan langkah kakimu
masih jelas terdengar ditelingaku
lambaian lentiknya jemarimu pun
masih terlihat di bola mataku

Kini...
Didalam keheningan raut malam,
diantara taburan kerlip bintang,
dan cahaya ranum sang rembulan,
kumulai menghitung butir sepi.

Satu kupinta...
Baik baiklah duhai engkau disana
usah hiraukan rinduku tentangmu
gapailah apa yang menuntunmu
karnaku disini menggenggam pesanmu

Dengarlah olehmu
gemercik air hujan diserambi
dan desir angin yang tertahan-tahan
mereka adalah saksi kesunyian ini
kau biarkan aku dalam kesendirian
hingga tiada keceriaan hari-hariku
kau begitu kejam begitu kata hatiku
kini lebih baik kau tak kembali
hingga kau temui pengganti
untuk hati kejammu

Saturday, December 8, 2012

Aku Ingin Melihat Dia Senyum

Posted by with No comments
Saat purnama menghilang di ujung fajar menjelang,
malam tergantikan oleh pagi.
Sejuknya tetesan embun membuatku terbangun dari tidur lelap.
Aku tersadar dari mimpi-mimpi indah,
yang menyelimuti diri ini sepanjang malam.

Aku tertuduk dan diam,
serasa bertanya dalam hati,
apakah mimpiku ini,
kenapa aku selalu memimpikan dia si Sang Keriting,
apa arti semua ini, dalam mimpi dia seakan menangisi sesuatu.

Mimpi itu menjadi kenyataan,
ya Allah jangan biarkan dia larut dalam tangis,
karena aku tak sanggup melihat dirinya merintih tak mengenal waktu,
kabulkanlah kerinduannya itu.

Setetes embun yg keluar dari sudut matanya,
menggores hatiku,
karena kita saudara,
sebagai manusia.

Jagalah dia selalu,
Aku titipkan kepada-MU Ya Sang Khalik,
Aku hanya ingin melihat senyum di bibirnya,
Dan tak ingin melihat air mata yg keluar dari matanya,

Mungkin Kau Bukan Untukku

Posted by with No comments
mungkin kau di takdirkan bukan untuk diriku
tapi aku di ciptakan untuk mencintaimu walau kau tak menjadi pendamping hidupku

jika suatu saat nanti kau benar'' tak dapat ku miliki dan ketika waktunya aku temukan belahan jiwaku,
ku berharap slalu semoga aku mecintainya setulus hatiku seperti tulus cintaku padamu
dan semoga cintaku padamu ini mati,agar aku dapat mencinta hanya pada hatinya

biarlah takdir Tuhan yg menentukan
biarlah waktu yg kan menjawab semua pertanyaan
walau itu mungkin akan terasa menyakitkan
tapi semoga aku bisa temukan kasih sayang yg mengobati sakitku,sebelum aku hilang tersiksa kenyataan yg menyedihkan

Wahai Pilihan Hatiku

Posted by with No comments
Gemuruh ombak ditepian kalbu
terdengar merdu bisikan merindu
melapangkan gundah segera bertemu
sang penyayat risau yang kini menyapaku

Wahai penawar pelantun syahdu
benarkah ucapan saksi kejujuranmu
berbakti ikhlas menuangkan ketulusanmu
menghempas tuntas duka membelenggu

Dimana ara itu seperti tujuanku
memanggil terdengar lantang jiwaku
menyejukkan bara kobar keangkuhanku
sempurna tatapMu menggoyah pundi cintaku

Angin lalu mengenalkan sedikit ragu
badai menerpa menyibak tirai pesonamu
tertantang jalanku tuk berhenti singgah dihatimu
luluhkan hasrat pencarianku yakinkan tuk memilihmu
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network

Friday, December 7, 2012

Kala Hening

Posted by with No comments


Dalam hening 'ku jamah Engkau
Memberiku segenggam daya
Aku.Mengetahuimu lebih dalam
Setelah lama mataku tertutup dan kelam
Engkau.Sedemikian penuh api cinta
Walau diriku hanya onggokan bara kebohongan

Dalam hening 'ku menatapmu lembut
Namun tajam dan menusuk
Menerobos bayang-bayang fatamorgana
Aku mengenalmu
Engkau yang selama ini bersamaku
Dalam gelap 'ku telah dibutakan sang waktu
Engkau yang ada bersamaku selalu

Dalam hening 'ku mengenalmu
'Ku teteskan luapan air di mata
Melumat segala prahara
Aku mencintaimu
Walau segala hal menghantamku tanpa ampun
Aku.Mengenalmu
Aku mengenalmu sebagai kekasihku
Tiada kebohongan dalam gerakmu
Melainkan kenyataan dalam kasihmu

Thursday, December 6, 2012

Selamat Malam Sayang & Good Night Dear

Posted by with No comments

Riuh aungan suara di malam hari
Berirama mengiringi Rindu Dihati.
Telah hampir seharian Kau Lelah Dengan Aktivitasmu
kini Saatnya Kau Tidur Dalam Lelapmu

Sungguh
aku hanya ingin
menjadi rindang
Yang menjadi tempatmu
berteduh
Di kala peluh dan kesah
membanjiri penatmu

Sungguh aku ingin menjadi cahaya
Yang mengiringi setiap
langkahmu
Di kala gerhana kelamkan
arahmu

Janjiku telah kukatakan Padamu
Tiada sesal diriku Untuk memilihmu dan
habiskan waktu
bersamamu
mengenal
prasangka buruk tentangmu
Karena ikhlas telah melebur,
Dalam detak nadi dan aliran
darahku

Selamat malam sayangku
Semoga mimpimu selalu indah
Dan kuucapkan "Selamat Malam
Sayang & Good Night Dear".

Ketika Cinta Kembali Menyapa

Posted by with No comments

Ketika cinta kembali menyapa
Ku terjatuh tiada daya
Lisanku tak mampu bicara
Pandanganku tak mampu
menyapa


Kini cinta itu kembali bersemi
Menghiasi hati yang pernah
tersakiti
Menerangi mata yang telah buta
Menyapa jiwa yang pernah
terluka


Kini cinta itu kembali tumbuh
Mengangkat tubuhku yang rapuh
Menghibur mata yang menangis
Menghibur jiwa yang terkikis


Kini cinta itu kembali datang
Menenangkan pikirang yang
bimbang
Menyapa hati yang sedih
Menyapa jiwa yang merintih

Di Pagi Yg Indah, Kucoba Hilangkan Semua Resah Gelisah.

Tuesday, December 4, 2012

Dari Mata Seorang Pencinta

Posted by with No comments

Sayang, disini hujan dan mereka berirama
Apakah engkau disana merasakannya juga?
Jika iya, apakah engkau mendengar keluh kesahku?
Keluh kesah kebimbangan tanpa genggaman tanganmu
Jika iya, apakah engkau mendengar getar bibirku?
Yang lama tak berbisik bahwa aku sungguh mencintaimu
Jika iya, apakah engkau melihat tangisku diantara rintik itu?
Dari mata seorang pencinta yang tak berdaya tanpa senyummu
Jika iya, apakah engkau melihat rapuhnya tubuhku?
Tubuh yang lemah tanpa topangan setiap malam pelukanmu
Jika iya, apakah engkau merasakan desir rinduku?
Rindu yang terkumpul seperti sewindu tak bertemu
Jika tidak, dalam setiap desir nafasku aku berdoa
Tuhan, tolong berikan hujan ditempat ia berada
Karena dalam setiap tetesnya berisikan keindahan bercinta
Karena dalam setiap tetesnya sayup-sayup merangkum nada cinta
Karena dalam setiap tetesnya melambangkan kesucian cinta
Biarlah, biarlah ia mengetahui betapa rapuhnya aku
Biarlah, biarlah ia merasakan betapa rindunya aku
Biarlah, biarlah ia menyadari betapa kuasanya cinta atas diriku
Sungguh menyakitkan berpetualang sendirian
Sungguh menyesakkan jika hati tanpa perlindungan
Dan kini, aku semakin yakin akan kekasihku
Bahwa ia adalah sebagian dari tulang rusukku